PROKAL.CO, TARAKAN - Baznas Tarakan turut berpartisipasi menghadiri forum zakat tingkat dunia yang berlangsung selama dua hari 15-16 Maret lalu di Jakarta. Negara yang ikut menghadiri forum zakart dunia ini antaralain Jepang, Korea, Inggris, Nigeria, negara tetangga Malaysia, Brunei dan Singapura serta Arab Saudi, Yordania dan negara-negara di Timur Tengah.
Bertempat di salah satu hotel ternama di Jakarta, Indonesia dipercaya melaksanakan World Zakat Forum yaitu sebuah perhelatan para pengelola zakat se-dunia. Forum zakat dunia yang dihadiri oleh seluruh Baznas dan Laznas se- Indonesia serta pengelola zakat manca negara tersebut dalam rangka mengokohkan komitmen membangun peradaban zakat dunia.
Indonesia dengan penduduk muslim terbesar di dunia telah mampu memperlihatkan era kebangkitan zakat, bukan saja pada aspek peningkatan kesadaran berzakat tetapi juga pada kehandalan program pendistribusian dan pendayagunaan dalam rangka menjawab berbagai persoalan kemiskinan.
Ketua Pelaksana Baznas Tarakan Syamsi Sarman yang hadir diantara ratusan peserta pengelola zakat se-dunia itu menyampaikan jalannya acara. “Ya, saat ini saya berada di Jakarta bersama peserta yang hadir dari ratusan lembaga pengelola zakat se-dunia dalam semangat dan misi yang sama yaitu mengokohkan komitmen membangun peradaban zakat. Selain tuan rumah, Baznas RI yang menjadi narasumber, ada juga dari mancanegara seperti Jepang, Korea, Inggris, Nigeria, negara tetangga Malaysia, Brunei dan Singapura serta Arab Saudi, Yordania dan negara-negara di Timur Tengah,” urai Syamsi.
Dari rangkaian acara diskusi dengan berbagai narasumber tersebut dapat disimpulkan bahwa kemiskinan merupakan tantangan sekaligus proyek kemanusiaan sepanjang sejarah manusia di berbagai belahan dunia.
Bukan saja di negara yang masih berkembang, bahkan di negara yang notabene sudah terbilang modern dan maju pun masih menyisakan persoalan kemiskinan yang tak terselesaikan.
Sehingga dibutuhkan kepedulian dan kesungguhan dari seluruh pemangku kepentingan dalam hal ini negara sebagai pemegang amanah kekuasaan pemerintahan dalam menjalankan misi kemanusiaan tersebut.
Di sisi lain, peran dan keterlibatan elemen masyarakat melalui lembaga-lembaga donor dan para pengelola zakat harus mampu secara profesional dan amanah mengelola dana umat berupa zakat, infaq dan sedekah.
Kepada awak media ini, Syamsi mengungkapkan melalui kegiatan sharing pengalaman dari berbagai negara ini semakin memberikan spirit bagi dirinya dan para pengurus Baznas dalam mengelola zakat di daerah masing-masing.
“Kegiatan ini memberikan spirit kepada kami di Baznas, bahwa betapa besarnya tanggung jawab mengentaskan kemiskinan di muka bumi ini. Dengan begitu maka Baznas harus serius dan kerja keras dalam mengoptimalkan penggalian zakat dari seluruh potensi dana umat,” ujar Syamsi.
World Zakat Forum dilaksanakan selama 2 hari dari tanggal 15 sampai 16 Maret 2017. Forum tesebut diagendakan secara berkala per 4 tahun sekali dengan lokasi bergantian antar negara anggota. Agenda utama dari forum zakat se-dunia ini adalah silaturahmi antar pengelola zakat se-dunia, berbagi informasi dan pengalaman mengelola zakat di negara masing-masing. (***)