PROKAL.CO, NUNUKAN - Rahmat (27), korban yang diduga dimangsa buaya terus dilakukan pencarian. Namun hingga memasuki pencarian hari keenam kemarin (5/4), upaya tim gabungan belum membuahkan hasil.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kaltimtara Gusti Anwar Mulyadi SH melaluli Kasi OPS dan Siaga Octavianto mengatakan, petugas hingga kini tak menemukan tanda-tanda keberadaan korban. Pihak keluarga pun telah mengikhlaskan kepergian korban.
Sehingga jika pada pencarian hari ketujuh tak ada hasil lagi, maka akan segera ditutup. "Keluarganya mengatakan sudah ikhlas, tetapi untuk besok (hari ini, Red.) kita akan lakukan pencarian sebentar lalu kita tutup karena memang batasnya sampai hari ketujuh," ungkapnya kepada Kaltara Pos, Kamis (5/4).
Area pencarian yang terbilang sangat berbahaya, dengan kondisi tempat habitat buaya, dimungkinkan membahayakan bagi para tim pencarian. Namun pihaknya mengupayakan tetap melakukan pencarian sesuai prosedural hingga batas waktu yang ditentukan.
"Areanya memang banyak binatang buas jenis buaya. Jadi tim juga dalam operasi pencarian sangat berhati-hati, karena pergerakan speed kita juga di area yang beberapa kali bertemu dengan buaya," ucapnya.
Korban yang merupakan warga Jalan Lingkas Ujung, Tarakan ini, diduga kuat dimangsa buaya pada saat korban hendak membersihkan tubuh di pesisir sungai. Meskipun sempat terdengar suara korban berteriak minta tolong, namun rekan korban sudah tak sempat melihat keberadaan korban.
Sebelumnya diberitakan, keganasan binatang buas di perairan kembali memakan korban jiwa. Seorang pria diduga dimangsa buaya di perairan Sebakis, Nunukan. Setelah dua hari dilakukan pencarian, belum juga didapati keberadaannya.
Koordinator Pos SAR Nunukan Ari Triyanto mengatakan, menghilangnya pria bernama Rahmat (27) itu terjadi Sabtu (31/3) di perairan Sebakis. Lokasinya berjarak sekira 200 meter dari perusahaan PT. Pipit Mutiara Jaya (PMJ).
Menurut keterangan rekan korban, saat kejadian, kondisi air sungai kedalamannya setinggi pusar orang dewasa. Saat itu korban hendak membersihkan tubuh di pinggir sungai. Tak lama kemudian, terdengar suara korban berteriak minta tolong.
"Korban minta tolong yang kemudian rekan-rekan korban berlari bermaksud hendak menolong. Namun korban sudah tidak terlihat, hanya kapak milik korban yang tertinggal di samping lokasi kejadian," ungkapnya.
Sempat mencari kemana-mana, tak juga ditemukan keberadaan korban oleh rekan-rekannya. Hingga air surut, rekan korban melihat beberapa jejak kaki buaya yang tampak di tanah lumpur tak jauh dari tempat korban berdiri sebelumnya. Diduga binatang buas itu yang telah memangsa korban.
Korban selama ini bekerja mencari kayu bakau merah. Setelah dinyatakan hilang itu, rekan korban langsung melaporkan ke pihak berwajib. Hingga kemarin dilakukan pencarian oleh tim SAR gabungan, belum menemukan tubuh korban.
Petugas hanya menemukan beberapa buaya dengan ukuran 4 hingga 5 meter di sekitar lokasi menghilangnya korban. "Sejak pagi tadi (kemarin, Red.), pencarian diperluas ke daerah anak-anak sungai di sekitar lokasi kejadian yang berjumlah kurang lebih belasan anak sungai," ujarnya.(*/say)